Half-Underwater Photography: Bermain air setengah-setengah!

Half-Underwater Photography 

Bikin Memori Traveling Lebih Keren

Pantai Ora, Pulau Seram, Maluku. Foto ini saya buat di sebelah selatan sayap dermaga yang biasa dipakai buat nongkrong.
Memotret dalam air atau Underwater Photography adalah salah satu genre yang disenangi banyak orang. Tentu saja traveler yang suka laut dan pantai, atau mereka yang doyan nyemplung ke air, island hoppers, ingin punya foto macam ini.


Tapi, ada versi lain dari underwater photography, yakni Half-Underwater. Photo jenis ini memberikan kesan yang berbeda dan unik, karena bukan hanya bagian dalam dari air yang direkam kamera tapi bagian permukaan air/surface maupun daratan juga. Jadi, Half-Underwater  memberi porsi dua ruang: bagian bawah dan atas, medium basah dan medium kering.

Ini nyaris jadi abovewater, kalau saja bagian bawahnya tidak menampakan isi laut. Posisi saya berdiri.
 Lokasi Pulau Sebayur, Komodo - Flores

Meskipun saya sudah lihat foto-foto half-underwater sejak beberapa tahun silam, tapi prakteknya baru saya mulai bulan Desember 2014 lalu. Gara-garanya punya Gopro Hero 4, yang pada bulan itu kebetulan baru muncul di pasaran dan saya ingin sekali bermain air dengan kamera ini. Foto half underwater saya yang pertama, saya bikin di Pulau Sebayur. Itu loh, pulau kecil di kawasan TN Komodo-Flores,  yang ada resortnya. Saya suka komposisi pulau ini karena bukit savanna kecil, lalu bungalow-bungalownya di bangun di tepi pantai, serta nilai plus berupa tebaran koral yang keren di laut depan bungalow. Ideal untuk praktek Half-Underwater. So, meskipun ini baru percobaan awal tapi berhubung lokasinya keren, hasil fotonya tidak terlalu mengecewakan.

Pulau Sebayur, Komodo - Flores. saya tidak berdiri tapi dalam posisi mengapung, di sebelah selatan dermaga kecilnya.

Travel buddy waktu trip Komodo, saya minta jadi model untuk Half Underwater Photography. Lokasi tepatnya di Pulau Kelor, sebelah utara, kelihatan kalau lautnya dangkal. Saya coba tunggu ada ikan-ikan lewat di bawah kano,
tapi tidak ada yang muncul..LOL

Setelah di Pulau Sebayur itu, setiap snorkeling selalu saya sempat-sempatkan untuk bikin Half-Underwater. Tidak musti di laut, tapi di sungai, ataupun berenang di kolam renang pun saya bikin. Foto Half-Underwater memang memberi kesenangan tersendiri, apalagi jika hasilnya benar-benar tepat, bisa fokus antara bagian atas dan bagian bawah permukaan air. 

Ini foto anak tetangga di kampung saya, di Lela, Maumere - Flores.
Pas beli ikan segar di pantai, saya minta anak ini masuk ke laut.

Selfie ini saya bikin di kolam Aston Ungasan Hotel & Convention Center, hotel gede samping GWK Jimbaran, Bali. Tepatnya di kolam bawah yang airnya bening sekali. Gopro saya selipkan di tangga besi.
So far, yang paling menyenangkan adalah waktu saya memotret Half-Underwater di Pantai Ora (Ora Beach), Pulau Seram – Maluku. Lokasinya memang sempurna, yang menyediakan semua elemen. Mulai dari air laut yang bening berisi koral, bukit kapur yang tinggi, dan bungalow yang terapung. Air lautnya juga tenang sekali sehingga lensa kamera Gopro yang mungil tidak terlalu sering kena riak air.

Foto ini saya bikin pas di samping dermaga Ora Resort, Pulau Seram, Maluku

Masih dititik yang sama, di Ora Resort. Saya hanya melangkah maju beberapa meter ke depan dari titik sebelumnya, dan memotet dua bintang sebagai foreground. 
Basically, bikin foto Half-Underwater tidaklah sulit. Bila sudah biasa memotret, pemahaman tentang angle, komposisi, dll akan membantu kita untuk menciptakan foto Half-Underwater yang bagus.

Berikut syarat-syarat dasar membuat Half-Underwater Photography:
  • Pakai kamera underwater. Jenis apapun bisa. Tapi kalau kamera yang kelas pro, pasti eksekusinya lebih gampang. Apalagi bila yang punya ‘dome’. Belum tahu ‘dome’? Itu tabung kaca separu bola yang biasa di pasang di depan kamera underwater. Eit, hold on…Saya pakai yang simple, GoPro Hero 4, versi Silver (biar bisa preview, mas Bro). Kalau bikin foto bagus tapi hanya pakai kamera simple, itu lebih membanggakan loh! Yang hebat adalah kamu, bukan kamera beserta tetek bengeknya. Saya tidak rekomen bikin Half-Underwater dengan kamera non underwater/mobile phone yang diisi dalam bungkusan plastik karena hasil foto akan blurry di permukaan air/ area atas.
  • Cari lokasi yang airnya bening. Ini supaya bagian bawah/underwater bisa kelihatan apa saja obyeknya/isinya. Yuk, traveling!
  • Atur komposisi yang tepat. Karena harus ada dua bagian yang dimunculkan, mata kita musti jeli mengatur letak obyek. Baik obyek atas permukaan air, maupun obyek bagian bawah permukaan air. Mau diposisikan dimana obyek foto?
  • Berdiri atau bergeraklah dengan stabil. Cari pijakan yang nyaman untuk kaki kita. Foto Half-Underwater yang baik tidak bisa dibikin dalam sekali jepret. Biasanya lebih dari 5 kali jepret, kita barulah dapat 1 file yang pas. Trik yang paling rekomended bila memotret Half-Underwater di laut adalah memotret saat laut surut. Kenapa? Karena batas antara obyek di permukaan air dengan bagian bawah air lebih tipis. 
  • Photography is a creative work. Be creative.

Underwater di Pulau Arborek, Raja Ampat. Ikan-ikan disini jumlahnya tidak bisa dihitung, hidup bebas karena ada larangan memancing. Sangat gampang untuk memotret Half Underwater Photography


Half-Underwater Photography pun bisa dibikin fake atau boongan. Lalu, bagaimana mengetahui itu benar hasil 1 file, bukan hasil montage atau merger dari  2 file?
Umumnya photographer yang sudah memotret bertahun-tahun sudah tahu mana fake, mana tidak, semulus apapun foto itu diolah. Untuk Half-Underwater:
  • Zoom di bagian line/garis yang memisahkan bagian atas dan bagian bawah. Perhatikan area di sekitar garis tersebut, apakah natural atau tidak. Kita akan tahu.
  • Untuk obyek yang mengisi dua bagian sekaligus, baik bagian bawah air dan bagian atas air, misalnya manusia yang kakinya di dalam air sedangkan kepalanya di atas permukaan air, maka 90% bagian yang berada di bawah air harus lebih besar/membesar. Ini efek normal yang ‘sudah semestinya’ bila obyek tepat di depan kamera atau berjarak dekat.
Salam Traveling!
VALENTINO LUIS

7 komentar:

bangkanese.com mengatakan...

Kereeeen, terimakasih om tips nya :)

pande mengatakan...

makasi tips nya om, perlu pake mangkok kaca ga om?

valentino luis mengatakan...

Tidak perluh mangkok kaca. klik saja berkali-kali, kalau sudah rasa cukup, cek hasilnya. Jika hasilnya belum memuaskan, potret lagi. Perluh sabar ya, apalagi pake gopro aja.

toyota-solo.net mengatakan...

wah begituu caranya oke deh baru tau

detikdigital.com mengatakan...

bagus lagi kalo ada tutorial video

Unknown mengatakan...

Mas kalu pake kamera dslr terus pake waterproof hasilnya gimana mas..

dani mengatakan...

mas edit pake app apa ? keren. awannya jg jd pure bgtt topp

Jalan-Jalan ke Nagekeo (Part 1)

Hawa Legawa  Kawa   MERESAPI KEBERSAHAJAAN HIDUP  SEBUAH KAMPUNG TRADISIONAL  DI PUNDAK GUNUNG AMEGELU, NAGEKEO-FLORES P ...