Jalan - Jalan ke Hamburg (Jerman)















Genießen Sie

die Freie und Hansestadt HAMBURG


Freie und Hansestadt Hamburg.
Yup, demikianlah proper name dari kota pelabuhan terbesar di Jerman ini. Kalimat yang oleh wisatawan asing diartikan sebagai Free and Hanseatic City of Hamburg. Kota seluas 755 km² (292 sq mi), dihuni sekitar 1,769,117 penduduk, serta memiliki kode HH untuk plat nomor kendaraanya ini, konon memperoleh nama Hamburg sebagai nama kota dari bangunan permanen pertama yang berdiri di kota itu yakni sebuah benteng yang dibangun oleh penguasa bernama Charlemagne pada kisaran 808 Masehi. Aslinya benteng ini bernama Hammaburg yang lama kelamaan kepeleset menjadi Hamburg saja.

Nah, berikut ini adalah cerita jalan-jalanku ke kota Hamburg. Kunjungan yang kedua bagiku dan barangkali kota ini akan kerap saya kunjungi coz saya mempunyai kenalan asal Semarang yang sudah jadi kerabat sendiri. Selain itu, letaknya yang tidak jauh dari Hannover, sangat memungkinkan untuk itu.





Kalau ke Hamburg saya nginapnya di Wohnung kerabatku itu. Jadi, tak perlu mikir masalah akomodasi. Strategisnya lagi, Wohnungnya dekat U-bahn , jadi tinggal markirin mobil di halaman Wohnung lalu cuma beberapa langkah ke U-bahn trus terserah dah naik kereta mau kemana.
Saya sudah tau kalo di Hamburg ada tempat buat orang Indonesia ngumpul atau bertemu, namanya Toko Indonesia. Trus tuh ada resto di samping namanya Warung Citarasa. Cuma, saya tak mampir, sekedar lewat aja. Waktu pertama kali ke Hamburg tahun kemarin, saya ketemu sepasang suami istri diplomat. Begitu dia tau kalo saya dari Flores, si ibu dengan semangatnya cas cis cus tentang pastor di gereja mereka yang asalnya dari Flores. Penasaran sih mau tau, sayang, waktu itu justru tinggal belasan menit saya harus balik ke Hannover. Pas datang lagi kemarin, sudah susah nyarinya. Sudalah….


Saya punya kenangan lucu sekaligus memalukan dengan kota terpadat kedua di Jerman setelah Berlin ini. Ceritanya, dulu saya mampir ke Dom (seperti arena hiburan pasar malam). Setelah menikmati view malam kota Hamburg dengan naik Wheel dan mengisi perut dengan beragam jajanan yang dijual di Dom, saya pun menyoba nyali untuk ikutan naik wahana fast roller . Hasilnya, turun dari benda itu saya pusing dan mual-mual. Dan setengah jam kemudian muntah-muntah di taman kota. Memalukan!!!!







Biasanya nih kalo bertandang ke kota yg bersemboyan “Libertatem Quam Peperere Maiores Digne Studeat Servare Posteritas” (wuih….panjang amat!), sasaran pertama adalah Rathaus. Sama kayak kota-kota lain di Eropa, kawasan Rathaus atau town hall kerap jadi tempat mejeng yang asyik. Yang bikin plus dari Rathausnya Hamburg adalah lokasinya yang dekat ama Alster, sebuah danau yang jadi surganya para yachtsmen, oarsmen ato paddlers. Nah, di samping Rathaus ini melintaslah aliran air dari danau Alster.




Di tepinya bertengger café n restorant dengan puluhan angsa-angsa putih yang selalu kenyang diberi makan oleh pengunjung yang beberapa diantaranya menikmati Alsterwasser, bir special kawasan ini yang dicampur lemon. Kalo musim panas kawasan ini ramai banget, trus malam hari di halaman depan Rathaus kerap ada pertunjukan bioskop terbuka, gratis.








Kalo doyan sama window shopping, jangan kuatir, lokasinya dekat kok sama Rathaus. Neuer Wall dan Mönckebergstrasse adalah lokasi yang penuh dengan godaan belanja. Saya suka jalan-jalan disekitar sini. Suka berlama-lama di toko buku Thalia (sering diskon loh..!!!). Cuci mata dengan melihat pengamen di sekitar sini, baik kelompok orang dewasa atau pengamen anak-anak sekolahan. Tentu saja mereka ngamen bukan dengan tampang kumal.hik..hik...










Kota Hamburg yang jadi kota kelahiran kanselir Jerman saat ini, Angela Merkel dan designer top Jerman, Karl Lagerfeld, juga punya banyak site yang diincar pengunjung. Misalnya gereja-gerejanya yang rata-rata punya sejarah dan makna besar bagi Hamburg. Misalnya, St Michaelis kirche, St. Katharinen kirche, dan St. Nikolai kirche. Kita bahas sedikit aja ya…

















• St. Michaelis Kirche, ini gereja paling terkenal sekaligus jadi landmark kota. Orang Hamburg menyebutnya Michel. Sesuai dengan namanya, gereja Protestant ini terdedikasi untuk St Michael, salah satu malaikat utama yang diyakini umat Kristen. Dengan tinggi 132 m dan mulai dibangun pada tahun 1647, interior gereja ini luar biasa dasyat. Ukiran-ukiran dari marmernya sangat fantastis. Tapi pengunjung dilarang untuk megambil foto. Saya pun hanya merekamnya dengan mata dan membawanya pulang dalam rupa sebuah postcard aja. Eit…., yang buat asyik disini adalah kita bisa naik ke menaranya, bisa pakai tangga atau lift. Ini adalah tempat paling pas untuk melihat view kota Hamburg. Rasanya, sulit terungkapkan dah (ciehh……). Ajib!!!!

• St. Katharine Kirche, letaknya langsung di bibir sungai Elbe. Kira-kira tahun 1250-an gereja ini dibangun. Gereja ini pantas dikunjungi karena punya Organ yang sudah berada di gereja ini sejak abad-14, dan yang lebih penting lagi bahwa disinilah beberapa maestro musik klasik pernah bermain disini. Salah satunya adalah Johann Sebastian Bach.

• St. Nikolai Kirche. Saya tuh yakin banget, kalo seandainya gereja ini tak luluh lantak oleh bom pada Perang Dunia, maka pastilah menjadi gereja yang sangat cantik. Baik secara eksterior maupun interior. Ini sudah jelas kelihatan dari jauh karena bergaya Gothic. Bahkan pada kisaran tahun 1870-an, gereja yang sangat menonjol karena kejangkungannya ini, tercatat sebagai gereja tertinggi di dunia loh. Kini, dalam sisa-sisa kehancurannya, kita masih bisa mereka-reka keanggunannya jaman dulu serta membayangkan betapa parahnya perang waktu itu.






















Next, kita lanjut ke kawasan yang namanya Speicherstadt. Kita cuma nyebrang sungai Elbe, dan posisinya langsung bersebelahan ama gereja Nikolai kirche itu. Teman saya bilang, kalo blum ke Amsterdam, bayangin aja Speicherstadt ini sebagi Amsterdam. Khasnya gedung-gedung disini berdinding merah dan tidak ada pondasinya. Ha???? Ya iyalah….bagian bawah bangunannya sudah terendam langsung sama kanal-kanal yang mengisi di tiap blok-blok. Masih belum ngerti, bagaimana caranya tempat ini dibangun..heran….Kawasan yang dibangun pada tahun 1885-1988 ini, sesuai dengan namanya Speicherstadt alias Storehouse City, dikatakan pada masa dulu sekitar 20,000 orang meninggalkan rumahnya untuk membangun kamar-kamar perdagangan mereka disini. Serasa saya seperti di Venesia tapi bangunannya tidak bernuansa Venetian tapi Wilhelminian dengan dinding-dinding berwarna merahnya itu.

Kata orang, kalo ke Hamburg tanpa singgah ke St Pauli ( dari Repeerbahn hingga Landungsbrüchen) sama halnya makan Kartofelsalat tanpa kentang hahahaha……
Repeerbahn adalah simbol sex dan nightlife kota Hamburg.
Di kedua sisi kiri kanan jalan berjajaran berbagai shop mulai dari toko busana, souvenir,dan tak ketinggalan adalah dominasi sex shop (jualan blue film, alat-alat bantu sex). Mini bioskop untuk tayangan porno, night club, dan casino. Tidak apa-apa kan kalau saya masuk, liat-liat koleksi barang yang dijual di lokasi yang di Jerman dinamai “Die Sündige Meile” tersebut. (Setidaknya buat pengetahuan, oh….seperti init toh yang namanya vibrat**, plastic v*****, dild*, vacuum co**, randy rabbi*, dll).
















Landungsbrüchen, ini adalah salah satu lokasi utama buat dikunjungi di Hamburg. Banyak kapal-kapal pesiar yang nangkring disini. Ini juga tempat yang asyik untuk menghabiskan sisa matahari. Sambil melahap burger plus sosis, barangkali akan menyenangkan melihat warna-warna senja kota Hamburg.










Nah, kalo waktu kita masih banyak di Hamburg, monggo mampir juga ke Blankenese, kota kecil di pinggiran Hamburg, yang letaknya di ketinggian pas di tepi Elbe. Disini banyak sekali villa-villa yang dibangun di lereng bukit. Kita menikmati kesejukan serta kedamaian suasana kawasan ini seraya menaik-nuruni anak tangga dari jalan ke bibir sungai. Banyak villa disini usianya sudah ratusan tahun. Khas sekali arsitekturnya. Viewnya asyik bener....!!




3 komentar:

Anonim mengatakan...

My family always say that I am wasting my time here at web, however I
know I am getting knowledge all the time by reading thes fastidious posts.


my web blog - lasertest

Anonim mengatakan...

Hi there, just became aware of your blog through Google, and found that it's truly informative.
I'm gonna watch out for brussels. I will appreciate if you continue this
in future. A lot of people will be benefited from your writing.
Cheers!

Feel free to visit my blog lasertest

Anonim mengatakan...

Having read this I thought it was extremely informative. I appreciate you
finding the time and energy to put this information together.
I once again find myself personally spending a significant amount of time both reading and posting comments.
But so what, it was still worthwhile!

my page; lasertest

Jalan-Jalan ke Nagekeo (Part 1)

Hawa Legawa  Kawa   MERESAPI KEBERSAHAJAAN HIDUP  SEBUAH KAMPUNG TRADISIONAL  DI PUNDAK GUNUNG AMEGELU, NAGEKEO-FLORES P ...