Puisi

Pada Engkau yang Memujah Merah

Aku bertekuk lutut dengan biruku

Pada engkau yang memujah merah
Telah kau tanami ragaku
Biji - bijian yang akhirnya aku ketahui namanya adalah kasih

Lewat bibirmu

yang meranggas leher,telinga, hingga sekujur tubuh ini

Dan GAJAHMU yang kau kerahkan tuk menyusup masuk

Dalam gua yang telah kau cukuri duri hutannya

Menemukan mata air yang akhirnya aku ketahui namanya adalah asmara

Aku bertekuk lutut dengan biruku

Pada engkau yang memujah merah

Telah kau sirami jiwaku

Air matamu suatu malam sebelum pergi yang akhirnya aku ketahui namanya adalah harapan

Lewat nafasmu

Yang melancarkan aliran darah, mengiramakan denyut jantung ini

Dan MAGNITMU yang kau lekatkan pasangannya

Untuk mengarahkan pandangan hanya padamu

Mataku tertawan yang akhirnya aku ketahui namanya adalah setia

Aku bertekuk lutut dengan biruku

Pada engkau yang memujah merah

Telah kita beri

Apa yang kita punya yang akhirnya aku ketahui namanya adalah arah ke masa mendatang

Berdua, kau dan aku.

Tidak ada komentar:

Jalan-Jalan ke Nagekeo (Part 1)

Hawa Legawa  Kawa   MERESAPI KEBERSAHAJAAN HIDUP  SEBUAH KAMPUNG TRADISIONAL  DI PUNDAK GUNUNG AMEGELU, NAGEKEO-FLORES P ...